Showing posts with label Seputar Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Seputar Kesehatan. Show all posts

Saturday, March 28, 2020

STRATEGI PENANGANAN COVID-19

STRATEGI PENANGANANCOVID-19  Oleh : Dr. Alaludin Lapananda,SpPD
STRATEGI PENANGANANCOVID-19
Oleh : Dr. Alaludin Lapananda,SpPD

Dinamika dari mewabahnya pandemi virus corona di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya dan khususnya di sebagian daerah-daerah pada level Provinsi serta Kabupaten/Kota yang sampai hari ini sudah banyak memakan korban jiwa maka tentunya membutuhkan penanganan yang bersifat agresif, tepat dan masif dalam rangka memutus rantai pertumbuhan, penyebaran ataupun mencegah terjadinya paparan virus mematikan COVID-19. Demikian pula dengan upaya penelusuran guna mendeteksi status Orang Dalam Pemantauan (ODP), perawatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) disertai screening terhadap tersangka atau suspek tertular virus corona dan penatalaksanaan medis – non medis terhadap penderita COVID-19 menjadi wajib dan bertanggung jawab harus dilakukan dengan serius serta sungguh-sungguh. Melalui pendekatan bersifat Holistik-Komprehensif yang sepenuhnya dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah dibawah koordinasi serta kendali taktis kebijakan strategis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang bersatu padu bersama seluruh komponen bangsa.

Berdasarkan pemahaman tersebut diatas serta didorong oleh nilai-nilai kemanusiaan maka selayaknya para pemangku kepentingan beserta pejabat instansi yang terkait agar bersama-sama secara aktif lebih memaksimalkan segala daya dan upaya untuk mengatasi semua keperluan yang dibutuhkan. Seperti dalam menggunakan sumber daya yang dimilki dengan mengorganisir personil, finansial, materil dan tata cara yang telah disepakati bersama guna membuat dan melaksanakan skenario yang sistematis dan terstruktur demi percepatan penanganan COVID-19 berlangsung dengan baik, terukur, tepat sasaran, serentak dan merata. Manajemen dari kegiatan seperti yang demikian tersebut dapat didasarkan pada berbagai macam analisa, diantaranya merujuk pada strategi “flattening the curve”, “frame work” WHO, dan Pedoman Pencegahan & Pengendalian Corona Virus Disease Kementerian Kesehatan serta disesuaikan dengan catatan dari kondisi riil dan obyektif dilapangan. Sehingga dengan demikian jika menggunakan skala prioritas dan prinsip pembagian kerja maka dapat dibuat dalam bentuk segmentasi kegiatan sesuai tupoksi, kapasitas dan peran dari masing-masing institusi ataupun stake holder agar terjadi sinkronisasi disaat pelaksanaanya nanti, yaitu;

1. Sinergitas kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah bersama jajarannya, TNI & POLRI, Lembaga Legislatif, Lembaga Yudikatif, Lembaga Pendidikan, LSM, Swasta, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, Organisasi kepemudaan, organisasi profesi, bahkan volunteer antaralain:
  • Lebih memaksimalkan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi Dokter dan tenaga kesehatan sesuai rumusan kebutuhan valid yang siapdigunakan.
  • Mengoptimalkan, pengadaan alat deteksi dini/cepat (rapidtest), screening dan diagnostik (PCR) secara luas dan merata di setiap level fasilitas pelayanan kesehatan sehingga tidak terjadi penumpukkan pasien ODP, PDP dan suspek COVID-19 melalui usulan permintaan penambahan ke Pemerintah Pusat dan jika dipandang perlu mengupayakan secara mandiri berdasarkan kemampuan sumber daya yang dimiliki, menggunakan metode kualitatif kebutuhan alat serta disesuaikan dengan eskalasi dari evolusi viruscorona.
  • Ikut menghimbau, mengedukasi, mensosialisasikan dan mempraktekkan skenario mencegah penyebaran dan memutus rantai penularan virus corona dengan cara social distancing → physical distancing atau menjaga jarak, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), menghindari kerumunan, melakukan desinfektan lokal ataupun massal (sesuaiprotokol).
  • Membatasi/menghentikan sementara waktu kegiatan rapat atau pertemuan yang bersifat langsung dan bertatap muka dengan menggunakan alternatif lain semisal teleconference, daring, dan sejenisnya.
  • Secara langsung dan nyata mengupayakan peningkatkan gizi bagi yang rentan terpapar oleh virus corona agar memperkuat daya tahan tubuhwarga.
  • Mengatasi dampak ekonomi yang timbul dari penanggulangan COVID-19 terutama bagi warga dengan kondisi sosial ekonomi yang membutuhkan bantuanl angsung melalui penggunaan data valid termasuk penyaluran yang transparan guna mengintervensi kelangsungan hidup rakyat.
  • Membuat standar dan regulasi yang tegas mengatur secara hukum larangan melakukan pertemuan ditempat umum dengan melibatkan banyak orang serta pemeriksaan ataupun menyeleksi mobilisasi penduduk dari wilayah ke wilayah lainnya terutama dari daerah terkonfirmasi ada pasien positif COVID-19 (RED ZONE) sebagaimana amanat dan instruksi Presiden, perintah pimpinan tertinggi TNI & POLRI sampai kepada penetapan pelaksanaan oleh Pimpinan Daerah.
  • Menginformasikan secara masif mengenai resiko dan akibat pandemi virus corona ke semua lapisan masyarakat sampai lingkungan terkecil yaituRT/RW.
  • Mengadakan aplikasi GPS yang mampu menginformasikan lokasi pasien PDP ataupun suspek dan terkonfirmasi COVID-19 ke hadapan publik agar masyarakat menjadi tahu tempat yang sebaiknya tidak dikunjungi sehingga terhindar dari paparan virus corona sebagai bagian dari transparansi pemberian informasi yang benar dan terbuka dengan mempertimbangkan privacy pasien.
  • Mendukung sepenuhnya penggunaan anggaran dengan skala besar oleh pemerintah berupa dana stimulus dan realokasi anggaran guna mengatasi kondisi bencana serta situasi kegawatdaruratan yang bakal terjadi termasuk mengadakan rumah sakit darurat COVID-19 dengan memanfaatkan gedung pemerintah yang dapat digunakan sebagai pusat rujukan dan pelayanan kesehatan bagi warga yang terpapar viruscorona.
  • Menjamin ketersediaan stok makanan, memastikan tidak ada kenaikan harga, serta menghimbau masyarakat tetap tenang dengan memberikan dispensasi kepada warga untuk tetap beraktivitas ketempat-tempat tertentu seperti apotik, supermarket dengan menerapkan physical distancing dan desinfektan pada tempat tersebut.
  • Memberikan apresiasi kepada semua tenaga kesehatan yang melayani dan merawat pasien dengan status ODP, PDP, suspek dan confirm COVID-19 berupa insentif termasuk mengasuransinkannya sesuai tingkat resiko dan kompetensi layanan.
BACA JUGA : “NASIB” CORONA DI GORONTALO

2. Kegiatan di semua fasilitas kesehatan bersama jejaringnya yang dilaksanakan oleh Manajemen, 
Dokter, Perawat, Bidan, Laboran, Sanitarian, Dietitian, dan tenaga kesehatan lainnya, seperti:
  • Memfokuskan layanan kesehatan yang lebih profesional dengan tingkat kewaspadaan dan konsentrasi tinggi terutama bagi terduga, terpapar dan terinfeksi COVID-19.
  • Melengkapi sarana dan alat kesehatan yang digunakan dalam menangani kasus COVID-19 seperti ruang isolasi yang representatif dan sesuai standar, Alat Pelindung Diri, alat intervensi untuk kasus tertentu sampai dengan penyediaan obat sesuai protokol terapi (khusus rumah sakit rujukan).
  • Membuat protap alur penerimaan, pemeriksaan sampai dengan perawatan pasien yang dalam status ODP, PDP, Suspek dan terkonfirmasi COVID-19 di semua tingkatan fasilitas layanan kesehatan.
  • Menerapkan dengan ketat 11 standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di sentra pelayanan kesehatan.
  • Melakukan pembatasan penerimaan pasien termasuk pendamping pasien baik dipoliklinik, praktek/klinik mandiri dengan mempraktekkan physical distancing termasuk jam praktek dan durasi kontak dengan pasien pada saat kunjungan terkecuali untuk kasus-kasus emergency.

  • Melakukan pengaturan secara periodik jadwal jaga petugas kesehatan agar tidak terjadi 
    overload dan kelelahan.
  • Mengatur sedemikian rupa pembatasan pembesuk ataupun pendamping pasien rawat inap untuk menghindari kerumunan ataupun keramaian di fasilitas layanan kesehatan. 
  • Menyiapkan diri sebagai relawan jika dibutuhkan dalam mengatasi pandemi COVID-19 sebagai bagian dari bakti profesi dengan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan.
  • Menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai standar dan menerapkan Universal Precaution di setiap pemeriksaan terutama pada pasien yang dicurigai terinfeksi COVID-19.
  • Melakukan tracing dan membuat pelaporan sesuai protokol dari Tim Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 secara cepat dan tepat, objektif, berjenjang, serta sesuai zona. 
  • Membuat dan melaksanakan simulasi penanganan COVID-19 dalam kondisi darurat dan bencana di setiap fasilitas layanan kesehatan dengan berpedoman pada kebijakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 serta presentasi PB IDI.
  • Berperan aktif dan partisipatif dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19 dengan 
    melaksanakan edukasi, sosialisasi, pengarahan dan contoh tindakan yang baik kepada 
    masyarakat luas.


3. Kegiatan di komunitas dan pemukiman warga yang dilaksanakan oleh pribadi, keluarga, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan relawan, diantaranya:
  • Menjaga stamina dan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang, konsumsi buah-buahan dan vitamin D, berolahraga teratur sesuai aktivitas, menjemur diri dengan sinar matahari, istirahat cukup kurang lebih 6-8 jam, berpositive thinking dan mengelola stress dengan baik.
  • Lebih baik berdiam diri dirumah jika tidak ada kegiatan dan kepentingan yang mendesak.
  • Mempraktekkan secara sadar dan bersungguh-sungguh perilaku hidup bersih dan sehat dan social distancing → physical distancing disetiap aktivitas didalam dan diluar rumah.
  • Mematuhi petunjuk dokter dan himbauan pemerintah jika dinyatakan sebagai ODP untuk mengisolasi diri atau karantina dirumah dengan benar dan bertanggung jawab termasuk pembatasan berkunjung ke fasilitas kesehatan dengan pengecualian dalam kondisi emergensi atau kondisi yang memerlukan pemeriksaan dan tindakan darurat medik.
  • Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang berbasis telekomunikasi dan homevisit care untuk meminta saran dokter.
  • Berpartisipai aktif ikut memutus rantai penularan COVID-19 di lingkungan tempat tinggal melalui komunikasi, informasi dan edukasi yang efektif dengan menggunakan media online seperti grup medsos, pengeras suara di tempat ibadah dan mengadakan sarana dan alat cuci tangan di setiap kawasan tertentu. 
  • Mendata dan melaporkan warga yang rentan terinfeksi di lingkungan masing-masing termasuk ikut membantu kegiatan tracing yang dilakukan oleh petugas dan instansi terkait kepada warga terduga ODP dan PDP dengan bijak melalui pendekatan humanis serta menggunakan kearifan lokal.

Demikian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini dengan harapan dapat sesegera mungkin diimplementasikan dalam aktivitas keseharian sebagai bagian dari KERJA NYATA kita semua untuk bersatu padu dalam semangat gotong royong kemanusiaan menangani virus corona sehingga terhindar dari bencana PANDEMI COVID-19. Diiringi doa kepada Allah SWT agar senantiasa meridhoi 
segala daya upaya kita dan memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk warga Gorontalo. Aamiin... "salus populi suprema lex esto" (keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi).

Wednesday, March 18, 2020

Soal Virus Covid-19: GMNI Angkat Bicara, Sampaikan 8 Poin untuk Pemerintah


Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) angkat bicara terkait kasus wabah virus Covid-19. Dalam rilisnya, DPP GMNI menyampaikan beberapal hal. Sebagai masukan kepada pemerintah pusat.

"Ada delapan hal yang yang jadi perhatian. Sebagai masukan, mitra kritis pemerintah dalam hal ini," kata Ketua Bidang Politik DPP GMNI, Maman Silaban, Rabu (18/3/2020).

Pertama, pemerintah harus memprioritaskan melindungi petugas dalam menghadapi bahaya Covid-19, sesuai anjuran WHO. Kedua, melakukan pengujian yang luas dan efektif kepada warga terkait Covid-19.

"Ketiga, pemerintah harus memastikan setiap tempat pelayanan kesehatan memiliki ketersediaan alat kesehatan yang memadai. Untuk menangani pasien yang terjangkit virus tersebut," lanjut Maman.

Selanjutnya, pemerintah harus memastikan ketersediaan alat pelindung diri di masyarakat. Berikutnya, memberdayakan lembaga riset dan teknologi negeri maupun swasta untuk bekerja sama memproduksi alat pelindung diri, vitamin serta pengembangan alat pendeteksi dan vaksin COVID-19. Mengoptimalan kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam mencegah, mendeteksi dan merespons terhadap COVID-19

"Mengimbau pengelola perusahaan atau unit usaha yang memiliki karyawan agar menerapkan pola kerja sehat di area kerjanya. Ke delapan, mengimbau masyarakat agar membatasi aktivitas di keramaian dan selalu menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat," ujar Maman, mantan ketua DPC GMNI Medan itu.

Beberapa hal itu disampaikan juga dalam rangka momentum Hari Perawat Nasional, 17 Maret 2020. Perawat Indonesia, lanjut Maman, punya peran besar dalam konteks saat ini. Apalagi dalam konteks merebaknya isu dan penyebaran Covid-19 yang belakangan ramai ini.

"Perawat, punya tugas jamak, serta tanggung jawab sebagai garda depan kesehatan," imbuhnya.

Namun demikian, ucapan kebanggaan tak ada artinya. Bila kebutuhan, kesejahteraan perawat dan tenaga medis lainnya belum terpenuhi.

"Terlebih pada situasi darurat bencana Covid-19 saat ini, banyak kebutuhan dasar perawat dan tenaga medis lainnya yang harus dipenuhi negara. Mulai dari kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), vitamin dan lain sebagainya," pungkasnya.

Monday, March 9, 2020

10 Kekeliruan Dalam Komunikasi dengan Anak


Buat para bunda…calon bunda….dapet dari email temen…maaf bila tidak berkenan….moga bermanfaat…:)

Bismillahirrahmaanirrahiim, Komunikasi yang kurang baik antara orang tua dengan anak, suami dengan istri,maupun sebaliknya adalah penyebab tingginya angka kenakalan remaja dan perceraian suami istri. Bukan masalah frekuensi komunikasinya. Sering berkomunikasi tapi tidak sampai pada tujuan alias ‘gak nyambung’ bisa juga menjadi masalah.



Elly Risman menyebutkan beberapa masalah yang muncul karena miss-communication:



– Pacaran ( selingkuh buat suami/istri)

– Seks bebas

– Aborsi

– Putus sekolah

– MBA (Married By Accident: Nikah karena hamil duluan)

– Perceraian

– Narkoba

– HIV/AIDS

– Bunuh Diri

Beberapa tahun yang lalu, kita sempat dikejutkan oleh kasus anak 5,9 tahun yang gantung diri karena dimarahi ayahnya malam hari sebelum tragedi itu terjadi. Padahal sebelumnya, ia habis dimarahi ibunya karena tidak mau mandi sore. Keesokan paginya, ia ditemukan gantung diri dengan tali melilit lehernya di sebuah rumah kosong. Anak tersebut bernama Renaldi Sembiring. Ayahnya adalah seorang pengacara di Semarang (ada juga yang bilang hakim). Ini hanya 1 kasus dari puluhan kasus bunuh diri anak akibat orang tua tidak memahami perkembangan jiwa anak dan mengabaikan perasaan mereka ketika berkomunikasi.

Na’udzubillahimindzalik.

10 kekeliruan dalam berkomunikasi yaitu:

Kekeliruan#1. Bicara tergesa-gesa.

Pemandangan yang lazim di pagi hari ketika ibu berteriak kepada anaknya:

“Cepaattttt…!! Sudah jam berapa ini ayo mandi siapin baju jangan lupa buku-bukunya masukin ke tas langsung sarapan tuh sepatu dan kaos kakinya di belakang pintu buruan keburu mobil jemputan dateng pokoknya kalo ketinggalan jemputan Mama gak mau nganter!”

Walah, paleng’e… Butuh konsentrasi tinggi untuk menangkap puluhan kata yang diteriakkan bagai laju kereta api itu. Apakah anak mendengarkan? Bagaimana responnya? Paling ia berjalan gontai ke kamar mandi seperti tidak terjadi  apa-apa. Karena sudah terbiasa dengan kicauan itu setiap hari.

Lantas, apa gunanya teriak-teriak gak jelas seperti itu? Bagi orang tua:

– Menghabiskan energi

– Dongkol

– Makin emosi

Bagi anak:

– Makin sebel sama orang tua

– Gak ngaruh dibegitukan, sudah biasa.

Solusinya?

Tidak tergesa-gesa ketika bicara, atur kalimat, jangan emosi sehingga lawan bicara mengerti apa yang kita komunikasikan.

Kekeliruan#2. Tidak kenal diri sendiri.

Mari kita uji coba. Sebutkan 3 keunikan Anda yang berbeda dari orang lain. Entah itu kebiasaan, hobby, warna kesukaan. Waktunya 1 menit!

Apakah Anda kesulitan menemukan keunikan Anda? Ya, kebanyakan peserta seminar memang bingung. Alasannya: tergesa-gesa, keburu waktu, panik. Namun alasan sesungguhnya adalah: Anda tidak mengenal diri Anda sendiri. Bukankah kalau kenal- bisa reflek menyebutkan keunikan diri sendiri?

Lantas, apakah kita sudah mengenal keunikan pasangan hidup kita? Anak kita?  Disinilah pentingnya mengenali lawan bicara ketika sebelum berkomunikasi. Adakalanya suami begitu angkuh dan cuek ketika istri nangis bombay saat berantem. Bisa jadi karena waktu kecil, sang suami dididik ayahnya kalau :

laki-laki gak boleh nangis!. Besarnya pun ia akan anti nangis, malah tidak suka melihat orang nangis. Atau istri begitu sensitif karena sering diremehkan oleh orang tuanya.

Atau anak kita :

Usia 5 tahun, ketika disuruh: “Sayang, buangin sampah, dong, ketempatnya!”. Sang anak pasti dengan senang hati melakukannya.

Usia 7 tahun, ketika disuruh hal yang sama, responnya : “Ntar!” atau “Kok, gak mamah aja?”

Usia 10 tahun, responnya : “Capek!” alias menolak untuk diperintah.

Ternyata, cara bicara orang tua yang itu-itu saja tidak membuat anak makin pintar atau nurut. Anak jenuh dan bosan dari kecil diperlakukan seperti itu.  Itulah mengapa orang tua harus kenal, tanggap dan menggunakan bahasa komunikasi yang berbeda sesuai perkembangan jiwa dan pertambahan umur anak.

Solusinya?

Kenali lawan bicara kita.



Kekeliruan#3. Lupa : setiap individu U N I K.

Dari jutaan sperma yang menghampiri sel telur, hanya 1 sperma yang paling unggul, paling kuat, dan paling berkualitas yang mampu menembus ke dalam sel telur dan membuahinya. Baik sel sperma maupun sel telur turut bertanggungjawab menghasilkan zigot yang terlahir sebagai bayi mungil untuk orang tuanya. Tapi kenapa kebanyakan suami selalu membebankan pengasuhan dan pendidikan anak kepada istri? Bukankah anak itu hasil dari suami istri berdua?

Kemudian, betapa banyak orang tua yang kesulitan memiliki anak, bersedia mengeluarkan uang ratusan juta rupiah dan melakukan pengorbanan besar agar ada suara tangis bayi di rumahnya.  Tetapi, mengapa orang tua yang dimudahkan Allah untuk memiliki keturunan tidak mensyukuri hal ini?

idak jarang ketika orang tua greget melihat kenakalan anaknya lantas berkata,”Iiiiiiiiihh..!! Sebenarnya kamu anak siapa, siihhh!!!”

Jika terus menerus dibegitukan, lama-lama anak akan bertanya, “Iya, yah, aku ini anak siapa, sih?”

kembali, bahwa anak terlahir, apapun keadaannya, kekurangan dan kelebihannya,  itu atas kuasa Allah Azza wa Jalla semata. Ada anak yang terlahir normal, mewarisi kecerdasan, dan kelincahan. Ada pula yang terlahir dengan kekurangan  seperti: dislexia (kesulitan membaca), disgrafia (kesulitan menulis) dan diskalkulia (kesulitan berhitung). Semua itu adalah keunikan anak yang harus dihargai, disyukuri. Tentunya orangtua tidak bisa memaksa anak yang dislexia untuk cepat membaca, anak diisgrafia untuk menulis indah, dan seterusnya.

Perlakukan anak sesuai keadaan dan keunikannya.

Solusinya?

Setiap individu berbeda. Perlakukan ia sebagai pribadi yang unik.

Kekeliruan#4. Perbedaan Needs and Wants (Kebutuhan dan keinginan)

Anak menyukai design grafis, tapi orang tua ingin anaknya jadi dokter. Jelas dua kebutuhan dan keinginan yang berbeda ini menjadi pemicu salah paham dan ketidakharmonisan. Orang tua tidak punya banyak waktu untuk mempertimbangkan  keinginan anak. Orang tua mengabaikan kebutuhan anak. Akhirnya berujung pada pemaksaan kehendak dari orang tua kepada anaknya. Adu urat syaraf sudah menjadi skenario sehari-hari.Padahal yang menjalani hidup adalah anaknya, bukan orang tuanya. Yang kenal kemampuan diri sendiri adalah anak, bukan orang lain.

Ada pula orang tua yang sibuk bekerja dan memberikan apapun kebutuhan materi yang diperlukan anak. Padahal anak membutuhkan kasih sayang orang tuanya. Tapi orang tua merasa sudah mencukupi keinginan dan kebutuhan anak. Maka hancurlah hubungan. Satu sama lain tidak nyambung. Anak butuh A, orang tua ngasih Z.Â

Solusinya?

Sadari dan pahami bahwa keinginan dan kebutuhan tiap individu itu BERBEDA!

Kekeliruan#5. Tidak membaca bahasa tubuh

Ketika anak memecahkan gelas, otomatis sang ibu berteriak dan memarahi. Tak  jarang juga yang main fisik dengan memukul atau mencubit.  Seandainya ada rekaman video ketika anak menyenggol gelas dan memecahkannya, perhatikan ekspresinya. Mulutnya menganga, sekujur tubuhnya tegang tak berkutik, kedua tangannya kaku, ekspresinya menunjukkan kekhawatiran, rasa penyesalan dan ketakutan kalau dimarahi. Jika sang ibu membaca bahasa tubuh anak, masihkah tega untuk memarahinya? Anak sudah ketakutan, masih ditambah dengan dimarahi dan dipukul. Begitu berhargakah sebuah gelas dibandingkan perkembangan jiwa anak?

Solusinya?

Lidah bisa berbohong, tapi bahasa tubuh tidak. Baca bahasa tubuh.

Kekeliruan#6. Tidak mendengar perasaan.

Bayangkan anak Anda <atau suami Anda:ed>, pulang sekolah, kehujanan, membawa ransel berat di punggungnya, pulang ke rumah dengan sepatu belepotan  lumpur. Ia masuk dengan wajah cemberut, melepas sepatu yang penuh lumpur dengan  menendangnya, dan melempar tas ke mana saja. Padahal Anda sudah susah payah menyapu, mengepel dan membereskan rumah.

Apa yang Anda lakukan?

“Hei, apa-apaan kamu! Masuk gak salam, sepatu dilempar sembarangan, lantai  jadi kotor, tuh! Ayok beresin! Taruh yang bener!”

Sebagai anak, apa yang akan dilakukan? Sudah pasti langsung masuk kamar dan  menguncinya. Males ngomong dengan ibunya. Kita ulang lagi kejadian di atas. Ketika anak melempar sepatu dan tasnya,  perhatikan ekspresinya. Ya! Ia lelah, capek, lapar, pusing.

Ketika Anda mengenali perasaannya, dan berkata, “Wah, anak ibu sudah pulang. Capek, ya?”

Kira-kira, apa respon anak?

“Ngga!” sambil manyun. Setidaknya ia mau ngomong.

Jangan menyerah, coba kenali perasaan yang lain dan jangan takut salah. “Oh, pasti laper?”

Jawab anak, “Ngga!”

Ibu : “Lagi kesal?”

Anak : “Iya! Tadi PR aku ketinggalan di rumah. Aku disetrap Pak Guru. Eh, si Riko ngetawain aku di bangkunya. Pulang sekolah aku mau jajan, laper, tapi uangku hilang. Terus si Riko dan teman-temannya menjegal kakiku sampai aku jatuh. Aku kesakitan, tapi aku paksa aja karena mau pulang. Uuhh, di tengah jalan malah hujan. Mana becek lagi!”

Wow, ternyata masalah yang dihadapi anak begitu bertubi-tubi. Perasaan dia sedang marah, kesal, dongkol dan capek. Masihkah tega memarahinya?

Dari dua kejadian di atas, manakah komunikasi yang baik?

Solusinya?

Dengarkanlah perasaan. Tandai pesan dari gelagat dan bahasa tubuhnya. Jangkau perasan lawan bicara. Buka komunikasi dengan menamai perasaan lawan bicara, misal: Capek, ya? Marah? Wah, kesal, dong?.

Jangan takut salah, karena lawan bicara akan dengan senang hati membetulkan. O,ya, kalau ibu merespon dengan kata, “Duh, kasihan anak ibu.” Itu tidak tepat. Karena kasihan itu adalah perasaan ibu. Bukan perasaan anak. Dengan menyebut seperti itu, sama saja dengan menghentikan curhatan anak. Konsentrasilah pada perasaan anak. Biarkan emosi dan permasalahannya keluar sehingga ia tenang.

Kekeliruan#7. Menggunakan 12 gaya populer.

a. Memerintah.

b. Menyalahkan

c. Meremehkan

d. Membandingkan

e. Mencap/label

f. Menasehati

h. Membohongi

i. Menghibur

j. Mengritik

k. Menyindir

l. Menganalisa.

(Catatan penulis: yang dimaksud memerintah, menasihati dan menghibur di atas adalah ketika dilakukan dengan cara yang salah)

-Memerintah :

“Eh.. eh.. eh… jangan lewat situuu…!! ntar jatuuhhh..!!!”

Tapi anak makin penasaran, malah tambah ngebut main sepedanya. Akhirnya si anak beneran jatuh dan nangis sekencang-kencangnya.

-Menyalahkan

“Naaahh…kaann!! Jatuh juga! Mama bilang apa tadi? Kamu sih dikasih tau gak mau denger!” (Ya, iya, tau. Abisnya Mama gak bilang di situ ada lobang. Kalau bilang ada

lobang kan, saya gak akan lewat situ!”)

– Meremehkan

“Halaaah, luka kecil aja nangis!”

Anak meringis kesakitan, sambil megangin lututnya yang lecet dan berdarah. Kagetnya juga belum hilang.

(Luka segede ini masak dibilang kecil? Jadi luka gede itu seperti apa, yak?)

– Membandingkan

Anak dibawa ke dalam rumah. Di sana ada papanya. Kata papa, “Kemarin temen

kamu, si Difta, jatuh dari sepeda gak nangis, tuh!”

(Beeu… dia ya dia, gue ya gue!)

– Mencap/ label

Kata papa lagi, “Jangan cengeng, ah! Anak papah gak ada yang cengeng!”

(Ini nahan sakit bukan cengeng, plus sebel! Lagi sakit bukannya dihibur!)

– Mengancam

“Kalau masih nangis gak dibeliin mainan lagi, lho!”

(Ya, elaaahh….ditambah ngancem lagi, sebeeellll bin benciiiii!!)

– Menasihati

“Lain kali, kalau mama ngomong itu didenger yah!”

(iya, iya udah tauuuuuuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkkk!!)

– Membohongi & Menghibur

“Ah, luka cemen gitu mah besok juga sembuh!”

Keesokan harinya, ketika mandi pagi, lukanya terkena air dan terasa perih.

Pikir anak: “Sakiiit, kata mama papa lukanya sembuh besok, ini kan udah besok, kok  belum sembuh?” –> anak bingung. Ia tahu kalau papa mamanya berbohong.

“Berarti bohong itu boleh, kan papa mama udah bohongin aku.” Si anak belajar bohong langsung dari orang tuanya sendiri.

-Mengritik

“Kamu tuh kalau dibilangin suka ngeyel, gak mau denger! Tau rasa kan akibatnya!”

(Isi sendiri deh, gimana perasaan anak kalau dibegitukan, hehehe)

– Menyindir

“Biasanya, kalau anak bandel itu suka sial nasibnya. Jatuuhh melulu!”

(…………..)

– Menganalisa

“Kalau seorang anak tidak mendengar nasihat ibunya, sudah pasti kualat tuh. Papa yakin kamu denger peringatan mama, tapi kamu langgar, kan? Mangkanya kamu jatuh. Itu peringatan buat kamu supaya lain kali jangan diulangi lagi!”

(Zzzzzzzzzzzzz)

Akibat menggunakan 12 gaya populer tidak pada tempat dan porsinya alias

sekenanya:

– Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri. “Kata saya sakit, tapi kata mama, segini itu gak sakit.”

–  Tidak percaya pada diri sendiri.

Solusinya?

 <kita harus belajar memperbaiki pola pikir kita thd lawan bicara, meningkatkan kemampuan berkomunikasi :ed>

Kekeliruan#8. Tidak memisahkan: Masalah Siapa?

Ketika anak pulang sekolah, ia baru sadar kalau tugas prakaryanya yang belum selesai ketinggalan di rumah temannya. “Ibu,…tugasku ketinggalan di rumah temen. Padahal besok harus dikumpulin. Kalau belum selesai dan gak  dikumpulin, ntar aku dihukum bu guru. Anterin, dong, bu…!”

Sebagai orang tua tentu tidak tega melihat anaknya susah. Pilihannya dua, membantu atau membiarkan. Salah memilih tindakan, akan berakibat fatal bagi perkembangan anak. Tapi, sebagai orang tua harus bisa memisahkan masalah siapa. Prakarya ketinggalan di rumah teman adalah masalah yang ditimbulkan anak. Bukan masalah orang tua. Ajarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya. Apapun pilihan anak,pasti ada konsekuensinya.

Jika orang tua berhasil dalam tahap ini, maka anak terbiasa untuk berpikir, memilih dan mengambil keputusan. Anak pun akan menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.

Solusinya?

<Pikirkan bahwa>Anak perlu BBM : Berfikir – Memilih – Mengambil Keputusan.

Kekeliruan#9. Kurang mendengar aktif.

Betapa banyaknya orang tua yang sok tahu permasalahan anak padahal dia tidak  tahu apapun. Ketika anak mendapat nilai jelek, kesimpulan orang tua :malas belajar. Padahal ia sedang bermasalah dengan kesehatan matanya, temannya atau cara pengajaran gurunya.

Orang tua tidak punya waktu untuk mendengarkan permasalahan anak. Tidak heran banyak anak yang tidak patuh pada orang tua sendiri tapi nurut pada guru (yang baik) atau orang lain. Hal itu dikarenakan orang tua tidak menempatkan diri sebagaiproblem solving tapi malah nambah problem anak.

Jadilah cermin untuk menjadi pendengar aktif.

– “oo.. begitu?”

– “Hmm… masya Allah..”

– “… terus?”

– “Sedih bener, dong?”

– “Kecewa, ya?”

– “… hmm, mangkanya kamu marah betul…”

Solusinya?

Menjadi pendengar aktif akan membuka komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan lawan bicara.

Kekeliruan#10. Selalu menunjuk, “kamu!”

“Kamu, tuh, ya, jadi anak bla bla bla…!”

“Kamu, kok, begitu? bla bla bla..!”

Lawan bicara akan tersudutkan dan reflek untuk membela diri sehingga terjadilah cekcok.

Solusinya?

Seharusnya:

Sampaikan pesan S A Y A:

“Saya……. (sampaikan perasaan Anda)…….kalau ……… karena………..

Contoh:

“Papa tidak suka kalau kamu pulang malam karena berbahaya untuk kesehatanmu.”

—————- THE END ——————

Note : Catatan ini bukan antara orang tua dengan anak saja, tapi bisa juga

direfleksikan kepada suami/istri atau siapapun lawan bicara kita.

Semoga bermanfaat ^^

Bagi temans yang ingin nge share/copas/sebarluaskan, dipersilakan.

Alhamdulillahirobbil’alaamiin.

Amalia Husna M.

Narasumber : Dra. Elly Risman, Psi.

Seminar: Peran Komunikasi Orang Tua dalam Membangun Pribadi Anak yang Tangguh

Menyongsong Era Milenium Development Goals.

Tempat dan Waktu : Hotel Permata Cilegon, 21 April 2011


Sunday, March 8, 2020

Minuman segar murah meriah ala dokter

Kаlаu boleh diibаrаtkаn, hidup di tаnаh perаntаuаn itu kаyаk berjuаng sendiriаn di tengаh medаn pertempurаn. Semuа ujiаn dаn cobааn hаrus berhаsil dilаlui seorаng diri demi membаwа pulаng kemenаngаn sejаti. Mаkаnyа jаngаn sаmpаi sаkit yа! Bisа-bisа segаlа misi dаn rencаnа yаng telаh tersusun rаpi bisа kаcаu-bаlаu.

Berikut ini akan di ulan berbagai minuman, makanan enak murah meriah, minuman enak bergizi, minuman enak sehat, minuman enak berkualitas, minuman bandung terkenal, minuman bandung enak, minuman bandung termurah, minuman bandung unik, makanan bandung sehat, minuman tradisional rebung Anda sedang lapar??? Anda butuh minuman??? Takut jajanan tidak higenis??? Takut cemilan tidak sehat??? Lumpia, minuman khas Indonesia ini banyak sekali penggemarnya, tidak sedikit wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke Kota - kota  khusus untuk mencari minuman yang berisi campuran dari buah segar, dengan makanan udang dan telur, namun lumpia jaman sekarang sudah banyak varian isinya, mulai dari isi ayam, ikan tuna, daging sapi, dll. Kuliner Lumpia memang banyak sekali peminatnya disamping tidak terlalu mengenyangkan, rasanya yang enak dan harganya pun juga cukup terjangkau di semua kalangan. kebanyakan minuman dipasaran adalah minuman yang berisi buah segar namun apabila anda kurang begitu menyukai minuman bisa menggunakan alternatif dengan minuman isi buah segar atau minuman isi buah mentah. Belilah minuman segar Sekarang juga dijamin sehat, bersih, higenis, dan halal



Jаgа kesehаtаn dengаn menerаpkаn polа istirаhаt dаn polа mаkаn yаng bаik. Perhаtikаn jаm tidurmu dаn sebаiknyа tidаk mengonsumsi sembаrаng pengаnаn. Pilih bаhаn mаkаnаn аtаu minumаn yаng mempunyаi kаndungаn gizi tinggi. Jаngаn terus-terusаn jаjаn di luаr, mending bikin sendiri. Sаlаh sаtu menu murаh-meriаh dаn sehаt yаng bikinnyа nggаk pаkаi repot аdаlаh smoothies!



Siаpа bilаng bikin menu yаng sаtu ini butuh biаyа mаhаl? Yаng dibutuhkаn hаnyа kemаuаn dаn sedikit kecermаtаn dаlаm berbelаnjа. Untuk membeli buаh dаn sаyur sebаgаi bаhаn dаsаrnyа, kаmu hаrus jeli menemukаn pаket hemаt yаng udаh bаnyаk disediаkаn. Pаstikаn kаmu memilih penаwаrаn terbаik yаng pаling hemаt biаyа.


Bаck to Smoothies, minumаn yаng sаtu ini dibuаt dаri perpаduаn buаh dаn sаyur. Jаdi nggаk herаn kаlаu punyа kаndungаn gizi tinggi dаn mаmpu mencukupi kebutuhаn nutrisi tubuh. Di dаlаmnyа, terkаndung berbаgаi nutrisi, seperti kаlium, vitаmin C, а, kаlsium, dаn mаgnesium.



Mаkin menаrik, kаrenа biаsаnyа smoothies jugа dihidаngkаn dengаn tаburаn cokelаt аtаu dаun mint. Berbedа dengаn jus, smoothies dikenаl dengаn tekstur yаng lebih pekаt. Rаsаnyа pun jugа lebih berwаrnа kаrenа biаsаnyа dibuаt dengаn mencаmpurkаn sаyur dаn buаh sekаligus.


Minum smoothies buаtаn sendiri secаrа rutin dijаmin bаkаlаn аmpuh untuk meningkаtkаn kesehаtаn kаmu yаng tengаh berjuаng di perаntаuаn. Biаr kаmu mаkin semаngаt buаt menerаpkаn polа hidup sehаt dаn hemаt, yuk sekаliаn ikutаn Pаling Hemаt Chаllenge!

Cаrаnyа mudаh аjа kok. Kаmu tinggаl posting foto smoothies bikinаn sendiri di Instаgrаm, Fаcebook, dаn Twitter. Tаpi ingаt, totаl hаrgа bаhаn yаng kаmu gunаkаn nggаk boleh lebih dаri Rp 30.000 yа. Tuliskаn jugа hаrgа yаng hаrus kаmu keluаrkаn buаt chаllenge ini di bаgiаn cаption yа!



Jаngаn lupа untuk mention dаn follow mediа sosiаl Permаtа Bаnk (IG: @PermаtаBаnk , Twitter : @PermаtаFаmily, FB: Permаtа Fаmily). Yаng terаkhir, sertаkаn hаshtаg #Shopаlogic di posting-аn kаmu! Tiаp minggunyа bаkаl dipilih pemenаng yаng berhаk mendаpаtkаn voucher HERO senilаi Rp 500.000!

Udаh nggаk zаmаn lаgi jаdi shopаholic. Kini wаktunyа kаmu jаdi #Shopаlogic bersаmа Permаtа Bаnk. Belаnjа lebih smаrt dаn hemаt berkаt dengаn Permаtа Hero Cаrd

Makanan Sehat, Bergizi Terutama Murah Meriah Ala Doker

Mǎkǎnǎn Kǎyǎ Gizi Yǎng Hǎrgǎnyǎ Terjǎngkǎu Untuk Semuǎ Kǎlǎngǎn - Mǎkǎnǎn bergizi tidǎk hǎrus mǎhǎl. Sebenǎrnyǎ bǎnyǎk bǎhǎn-bǎhǎn mǎkǎnǎn yǎng bergizi tinggi dengǎn hǎrgǎ yǎng sǎngǎt terjǎngkǎu. Jǎdi tidǎk ǎdǎ ǎlǎsǎn lǎgi meskipun gǎji pǎs-pǎsǎn sebǎgǎi ǎlǎsǎn kurǎng mengkonsumsi mǎkǎnǎn-mǎkǎnǎn bergizi.

Sǎlǎh sǎtu mǎkǎnǎn murǎh yǎng bergizi ǎdǎlǎh umbi-umbiǎn seperti singkong ǎtǎupun ketelǎ. Sebǎgiǎn orǎng mungkin meremehkǎn mǎkǎnǎn sǎtu ini. Singkong kǎyǎ ǎkǎn kǎlori dǎn kǎyǎ ǎkǎn serǎt, sehinggǎ tidǎk gǎmpǎng lǎpǎr, dǎn menghindǎrkǎn kitǎ dǎri kegemukǎn. Bukǎn hǎnyǎ singkongnyǎ sǎjǎ, dǎunnyǎ pun bisǎ jugǎ dimǎnfǎǎtkǎn sebǎgǎi sǎyur. Dǎun singkong mengǎndung vitǎmin ǎ dǎn vitǎmin C. 

Selǎin singkong, ketelǎ jugǎ demikiǎn, meskipun hǎrgǎnyǎ sǎngǎt terjǎngkǎu untuk gizi tidǎk perlu ditǎnyǎ lǎgi. Berdǎsǎrkǎn penelitiǎn ǎkhir-ǎkhir ini di ǎmerikǎ, ketelǎ ǎtǎu ubi mǎsǎk yǎng dimǎkǎn besertǎ dengǎn kulitnyǎ ini mengǎndung lebih bǎnyǎk serǎt dǎri pǎdǎ sǎtu porsi oǎtmeǎl. Ketelǎ ǎtǎu "sweet potǎto" ini selǎin kǎyǎ ǎkǎn serǎt jugǎ kǎyǎ ǎkǎn kǎrbohidrǎt. Kǎndungǎn glukosǎnyǎ sedikit, tentu ini sǎngǎt bǎgus untuk orǎng yǎng sedǎng menjǎlǎni diet dǎn cocok untuk penderitǎ diǎbetes. 

Mǎkǎnǎn murǎh tǎpi bergizi tinggi selǎnjutnyǎ ǎdǎlǎh tempe. Tempe kǎyǎ ǎkǎn protein, selǎin itu tempe jugǎ mengǎndung zǎt besi, vitǎmin B12, dǎn kǎyǎ ǎkǎn minerǎl. Selǎin bergizi tinggi tempe jugǎ bǎgus untuk kesehǎtǎn, sǎlǎh sǎtunyǎ ǎdǎlǎh untuk mencegǎh kǎnker pǎyudǎrǎ. Selǎin tempe, ǎdǎ sǎudǎrǎnyǎ yǎng jugǎ bergizi tinggi ǎdǎlǎh tǎhu. 



Selǎnjutnyǎ ǎdǎlǎh telur. Telur merupǎkǎn sumber protein yǎng cukup bǎik, dǎn sǎngǎt bǎgus jugǎ untuk pembentukǎn otot. Kuning telur memiliki kǎndungǎn gizi yǎng lebih tinggi dǎri pǎdǎ bǎgiǎn putihnyǎ. Kǎndungǎn pǎdǎ kuning telur seperti protein, zǎt besi, vitǎmin ǎ, dǎn kǎndungǎn lemǎknyǎ bisǎ dibilǎng cukup tinggi. 

Mǎkǎnǎn bergizi dengǎn hǎrgǎ yǎng sǎngǎt murǎh lǎinnyǎ ǎdǎlǎh bǎyǎm. Bǎyǎm ini cukup terkenǎl sebǎgǎi mǎkǎnǎn kesukǎǎn popeye ( tokoh kǎrtun). Bǎyǎm kǎyǎ ǎkǎn zǎt besi, sertǎ berbǎgǎi vitǎmin yǎng dibutuhkǎn tubuh. Bǎyǎm sering jugǎ dikenǎl sebǎgǎi "rǎjǎ-nyǎ sǎyur" kǎrnǎ kǎndungǎn gizinyǎ. Meskipun begitu cǎrǎ mengolǎhnyǎ jugǎ perlu diperhǎtikǎn ǎgǎr tidǎk berdǎmpǎk buruk, seperti jǎngǎn memǎnǎskǎn bǎyǎm berulǎngkǎli, dǎn sebǎiknyǎ ketikǎ memǎsǎk sǎyur bǎyǎm lǎngsung dihǎbiskǎn. Selǎin itu jǎngǎn memǎsǎk bǎyǎm di pǎnci besi/ǎluminium kǎrenǎ senyǎwǎ ferro ǎkǎn bereǎksi dengǎn bǎhǎn pǎnci besi ǎtǎu ǎluminium tersebut, sebǎiknyǎ gunǎkǎn yǎng dǎri bǎhǎn stǎinless steel. Pilihlǎh bǎyǎm yǎng mǎsih segǎr, bukǎn yǎng sudǎh tersimpǎn lǎmǎ, ini bisǎ kitǎ dǎpǎtkǎn di pǎsǎr trǎdisionǎl. 

Mǎkǎnǎn Ini Bergizi Tinggi Tǎpi Hǎrgǎ Sǎngǎt Murǎh Meriǎh

Itulǎh beberǎpǎ mǎkǎnǎn murǎh yǎng mungkin bǎnyǎk diremehkǎn, tetǎpi secǎrǎ nilǎi gizi sǎngǎt tinggi. Untuk itu sebǎiknyǎ jǎngǎn ǎnggǎp remeh mǎkǎnǎn-mǎkǎnǎn tersebut yǎng bisǎ menghindǎrkǎn kitǎ dǎri kekurǎngǎn gizi di sǎǎt hǎrgǎ-hǎrgǎ yǎng mǎhǎl seperti sekǎrǎng ini

Saturday, March 7, 2020

Hubungan antara kesehatan mulut dan umum



Kesehatan mulut sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan umum di setiap tahap kehidupan. Mulut sehat tidak hanya memberi nutrisi pada tubuh fisik, tapi juga meningkatkan interaksi sosial dan meningkatkan harga diri dan perasaan baik. Mulut berfungsi sebagai "jendela" ke bagian tubuh lainnya, memberikan sinyal gangguan kesehatan secara umum. Sebagai contoh, lesi mulut mungkin merupakan tanda pertama infeksi HIV, ulkus aphthous kadang-kadang merupakan manifestasi penyakit Celiac atau penyakit Crohn, gusi pucat dan berdarah bisa menjadi penanda kelainan darah, keropos tulang di rahang bawah bisa menjadi indikator awal. osteoporosis skeletal, dan perubahan penampilan gigi dapat mengindikasikan bulimia atau anoreksia. Adanya banyak senyawa (mis., Alkohol, nikotin, opiat, obat-obatan, hormon, toksin lingkungan, antibodi) di tubuh juga dapat dideteksi dalam air liur.

Kondisi mulut berdampak pada kesehatan dan penyakit secara keseluruhan. Bakteri dari mulut dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh lainnya saat sistem kekebalan tubuh terganggu oleh penyakit atau perawatan medis (mis., Endokarditis infektif). Kondisi sistemik dan perawatannya juga diketahui berdampak pada kesehatan mulut (mis., Berkurangnya aliran air liur, keseimbangan mikroorganisme oral yang diubah).

Penyakit periodontal telah dikaitkan dengan sejumlah kondisi sistemik. Meskipun interaksi biologis antara kondisi oral seperti penyakit periodontal dan kondisi medis lainnya masih belum sepenuhnya dipahami, jelas bahwa penyakit kronis utama - yaitu kanker dan penyakit jantung - memiliki faktor risiko yang sama dengan penyakit mulut. Pengakuan bahwa kesehatan mulut dan kesehatan umum saling terkait sangat penting untuk menentukan program dan strategi perawatan kesehatan oral yang sesuai di tingkat perawatan individu dan masyarakat. Bahwa mulut dan tubuh merupakan bagian integral satu sama lain menggarisbawahi pentingnya integrasi kesehatan mulut ke dalam kebijakan kesehatan umum holistik dan penerapan "Pendekatan Faktor Risiko Bersama" kolaboratif untuk promosi kesehatan mulut.

Pendekatan Faktor Risiko Bersama

Secara tradisional, promosi kesehatan mulut terfokus pada perawatan gigi dan gusi, terlepas dari program kesehatan lainnya.

Common Risk Factor Approach (CRFA) untuk promosi kesehatan mengambil perspektif yang lebih luas dan menargetkan faktor risiko yang umum terjadi pada banyak kondisi kronis dan faktor penentu sosial yang mendasarinya.

Konsep kunci dari pendekatan ini adalah bahwa tindakan bersama terhadap risiko kesehatan bersama dan faktor penentu sosial mereka yang mendasarinya akan mencapai perbaikan dalam berbagai kondisi kesehatan kronis secara lebih efektif dan efisien daripada pendekatan spesifik penyakit yang terisolasi. Adopsi pendekatan faktor risiko yang umum lebih hemat sumber daya daripada pendekatan spesifik penyakit yang ditargetkan karena:

Sebagian besar penyakit kronis memiliki beberapa faktor risiko
satu faktor risiko dapat berdampak pada beberapa penyakit
beberapa faktor risiko berkelompok dalam kelompok orang
Faktor risiko dapat berinteraksi - dalam beberapa kasus secara sinergis - satu sama lain.
Pendekatan faktor risiko yang umum memberikan alasan untuk mengembangkan aliansi sehat multi sektor antara profesional kesehatan, badan hukum, sukarela dan komersial dan masyarakat umum. Ini mengakui bahwa melahirkan perubahan yang langgeng dalam perilaku "gaya hidup" individu memerlukan lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang mendukung.

Faktor Risiko Umum untuk Kesehatan Mulut

Penyakit mulut adalah penyakit kronis yang paling luas, meski sangat bisa dicegah. Faktor risiko umum yang dialami penyakit mulut dengan penyakit kronis lainnya adalah:

Diet
- Faktor risiko karies gigi, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, kanker, obesitas

Tembakau merokok / mengunyah
- Faktor risiko kanker mulut dan lainnya, penyakit periodontal, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit pernafasan, diabetes

Konsumsi alkohol
- Faktor risiko untuk kanker mulut dan lainnya, penyakit kardiovaskular, sirosis hati, trauma

Kebersihan
- Faktor risiko penyakit periodontal dan kondisi bakteri dan inflamasi lainnya

Cedera
- Faktor risiko trauma, termasuk trauma pada gigi.

Kontrol & Stres
- Faktor risiko penyakit periodontal dan penyakit kardiovaskular

Status sosial ekonomi
- Faktor risiko independen serta faktor penentu faktor risiko lainnya.

Diet
Diet merupakan faktor risiko karies gigi, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, kanker dan obesitas.

Diet - makanan dan minuman yang kita konsumsi untuk memberi makan tubuh kita - dan kebiasaan makan kita memiliki pengaruh penting terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita. Diet yang baik menyediakan tubuh dengan kuantitas dan kualitas nutrisi yang tepat yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan. Penyakit defisiensi seperti anemia dan osteoporosis diakibatkan oleh asupan nutrisi spesifik yang tidak memadai (undernutrition). Terlalu banyak mengkonsumsi asupan gizi berlebihan (overnutrition) menyebabkan obesitas, faktor risiko kesehatan utama yang diketahui. Obesitas adalah masalah serius di Irlandia: pada tahun 2007, 25% orang dewasa (24% pria; 26% wanita) mengalami obesitas; Pada tahun 2002, 23% anak laki-laki dan 28% anak perempuan kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke dan diabetes tipe 2.

Pedoman diet di Irlandia didasarkan pada Food Pyramid yang diterbitkan oleh Health Promotion Unit (www.healthpromotion.ie external link) dari Departemen Kesehatan. Piramida Makanan dirancang untuk membantu orang makan makanan seimbang yang menggabungkan beberapa jenis makanan dalam jumlah yang tepat. "Rak paling atas" piramida mewakili makanan tinggi lemak, gula dan garam yang tidak penting untuk kesehatan dan harus digunakan secukupnya (maksimal 1 porsi harian); "rak bawah" mewakili makanan tinggi karbohidrat (mis., roti, sereal dan kentang) yang harus terdiri dari sebagian besar makanan kita (yaitu, 6+ porsi harian). Survei kebiasaan makan penduduk Irlandia (SLÁN 2007) menemukan bahwa hanya 14% dari semua orang dewasa yang disurvei (13% pria; 16% wanita) mematuhi rekomendasi "rak paling atas" untuk menggunakan makanan tinggi lemak, gula dan garam secukupnya.

Rak paling atas dari Piramida Makanan sangat relevan dengan kesehatan mulut karena konsumsi makanan / minuman yang mengandung gula tinggi merupakan penyebab langsung karies gigi. Pesan kesehatan oral untuk membatasi konsumsi makanan / minuman yang mengandung tambahan gula pada waktu makan melengkapi pesan jantung sehat untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi minyak dan lemak.

Studi juga menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dapat memiliki pengaruh protektif terhadap kanker dan penyakit inflamasi sistemik (termasuk periodontal).

Pengobatan Alami dan Pengobatan Alternatif yang Kuat

Temukan penyembuhan alami yang luar biasa untuk kanker dan perawatan alternatif yang sangat menguntungkan industri kanker yang tidak ingin Anda ketahui!

Fakta sederhana adalah Anda HARUS melihat menggunakan perawatan kanker alami dan pengobatan alami untuk menyembuhkan diri dari penyakit yang mengejutkan ini sekarang ...

Mengapa?

Karena mereka bekerja lebih baik dari apapun!

Statistik menunjukkan bahwa 150 tahun yang lalu hanya 1 dari setiap 100 orang akan terkena kanker. Lima puluh tahun yang lalu turun menjadi 1 dari 50. Hari ini, ini mengejutkan 1 dari 3! (Segera menjadi 1 dari 2).


Bertentangan dengan apa yang peneliti dan profesi medis katakan, kita akan mundur dengan cepat dengan pendekatan perawatan ortodoks kita saat ini untuk kanker (pendekatan luka bakar bakar).

Misalnya, tahukah Anda berapa tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk kemoterapi?

Ini mungkin mengejutkan Anda ... tapi itu hanya 2-3% menyedihkan.

Jadi setelah 5 tahun, hanya 2 sampai 3 pasien kanker dari setiap 100 yang masih hidup setelah menjalani kemoterapi! (Ini jelas bukan statistik industri kanker yang ingin Anda ketahui, tapi inilah buktinya ... tingkat kelangsungan hidup kanker).

Kemudian to top it off Anda memiliki terapi radiasi, yang sebenarnya menyebabkan kanker. (Informasi menakutkan lainnya yang tidak akan diungkapkan oleh industri kanker kepada Anda).


Kanker Ultimate Bombshell ...

Tapi inilah yang paling mengerikan dari semua statistik tentang perawatan medis konvensional untuk kanker ...

Pasien kanker yang tidak diobati tidak mati lebih cepat daripada pasien yang menerima kemoterapi, radiasi dan operasi. Sebenarnya, dalam banyak kasus mereka sebenarnya hidup lebih lama!

Dr. Hardin B. Jones, seorang peneliti kanker 40 tahun dan Profesor Fisika dan Fisiologi Medis di Berkley, California, melakukan studi 25 tahun yang menyeluruh mengenai umur penderita kanker dan menemukan kebenaran yang mengejutkan ini.

Apa yang dia temukan dengan tingkat kelangsungan hidup kanker payudara sangat mengganggu. Dia menemukan bahwa wanita yang menolak perawatan medis ortodoks benar-benar hidup empat kali lebih lama dari wanita yang menerima perawatan konvensional ini.

Dr Jones menyatakan ... "Orang yang menolak pengobatan hidup rata-rata 12 setengah tahun. Mereka yang menerima jenis pengobatan lain hidup rata-rata hanya 3 tahun. "

Penting untuk dicatat di sini bahwa ada beberapa peneliti lain yang telah sampai pada kesimpulan yang sama seperti Dr Jones, sebagai pencarian dari Index Ilmiah. (Anda dapat membaca lebih lanjut tentang studi Dr Jones yang luar biasa di sini ... rethinkingcancer.org)

Dr. Maurice Fox, seorang ahli biologi dari Massachusetts Institute of Technology, juga mengungkapkan dari penelitian yang dilakukan di Harvard School of Public Health, bahwa (berkaitan dengan kanker payudara) ... "Mereka yang menolak prosedur medis memiliki tingkat kematian lebih rendah daripada mereka yang mengajukan! "

Obat yang Berhasil untuk Kanker Sudah Ada ...

Sekarang, apakah Anda ingin tahu bagian yang paling tidak masuk akal tentang semua ini?

Pengobatan ortodoks tidak hanya terlihat kurang efektif daripada yang telah kita percayai, namun "penyembuhan kanker" industri kanker diduga bekerja tanpa lelah untuk ditemukan, sudah ada.

Itu benar, obat ajaib untuk kanker kita semua telah mati-matian menunggu dan berharap telah ditemukan. Dan yang mengejutkan, ditemukan kembali pada tahun 1932.

Lebih dari 80 tahun yang lalu!

Ya, saya tahu, ini terdengar sangat memalukan. Tapi aku akan membuktikannya padamu begitu bersiap-siap ...

Pemenang Hadiah Nobel Menemukan Pengobatan Kanker yang Kuat

Dr Otto Warburg memenangkan Hadiah Nobel bergengsi di bidang kedokteran pada tahun 1931 karena penemuannya yang menghancurkan kanker.

Apa yang dia temukan adalah kanker tidak dapat bertahan di lingkungan aerobik (oksigen). Tapi itu akan bertahan dan berkembang dengan sangat baik di lingkungan anaerobik (asam). 2

Jadi apa sebenarnya artinya ini?

Nah, pikirkan ganggang. Itu tidak bertahan di laut dimana ada banyak oksigen di dalam air. Tapi dimanapun Anda menemukan banyak air yang stagnan, Anda akan menemukan alga tumbuh dan berkembang.

Jadi pikirkan kanker sebagai ganggang. Jika tubuh Anda stagnan (kurang oksigen) kanker akan tumbuh dan berkembang. Tapi jika tetap beroksigen (basa), kanker sudah mati di air!

Pentingnya Tingkat pH Anda untuk Menyembuhkan Kanker

Jadi, apa tingkat "oksigen" atau alkalin tubuh yang sempurna?

Nah, Anda pasti pernah mendengar tentang perlunya menjaga tingkat pH yang benar untuk kolam renang? (pH berjalan dalam skala dari nol sampai empat belas.Tujuh adalah netral.Apa pun di bawah tujuh adalah asam dan apa pun di atas tujuh adalah basa).

Tubuh manusia juga memiliki tingkat pH. Dan harus dipertahankan di atas tingkat netral (7,35-7,45 tepatnya) setiap saat untuk kesehatan optimal. Tapi inilah bagian yang paling menakjubkan. Dengan menjaga pH Anda di atas 7, tubuh kemudian bertindak sebagai "pengobatan kanker" untuk dirinya sendiri dan mulai bekerja untuk memecah dan membuang tumor kanker apapun!

"Asidosis" adalah Apa Sebenarnya Penyebab Kanker

Tingkat pH di bawah 7 pasti merupakan hasil terburuk. Hal ini menyebabkan "asidosis" tubuh, yang merupakan masalah yang sangat berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa (saya berani bertaruh bahwa sebagian besar populasi akan masuk dalam kategori "asidosis").

Jadi di lingkungan asam ini, kanker tidak hanya tumbuh, tapi juga akan berkembang!

Dengarkan ahli kesehatan terkenal dan pendiri The Optimum Health Clinic di London, Alex Howard, mengatakan tentang menjaga tingkat pH Anda yang benar dan mengapa hal itu sangat penting ...

 "Asidosis" mengacu pada pH asam. Ini adalah kondisi asam yang tidak seimbang dari semua cairan tubuh. Hampir semua fungsi seluler di tubuh sensitif terhadap pH cairan mereka. Jika pH turun terlalu jauh ke sisi asam, sel-sel menjadi teracuni di dalam limbah beracun mereka sendiri dan akan mati. Darah Anda harus memiliki pH 7,35-7,45. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang dengan pH darah yang benar menikmati kesehatan yang baik; Padahal, orang dengan pH rendah, atau asam, lebih cenderung sakit. Ketidakseimbangan sedikit pun bisa menyebabkan penyakit dan penyakit serius. Asidosis dapat menyebabkan rheumatoid arthritis, diabetes, lupus, tuberkulosis, osteoporosis, tekanan darah tinggi dan kebanyakan kanker. 3

Jadi, bagaimana Anda mempertahankan tingkat pH Anda yang benar dan menghentikan kanker di jalurnya?

4 Cara Untuk Menghapus Plakat Gigi Di Rumah Secara Alami

Menjaga kesehatan mulut yang baik penting untuk kesehatan dan kepercayaan diri secara keseluruhan, dan plak adalah masalah yang umum. Plak berubah menjadi karang gigi saat dibiarkan sendiri, itu dibentuk oleh akumulasi bakteri di mulut Anda. Anda mungkin melihatnya sebagai lapisan kekuningan yang keras, juga disebut kalkulus, pada gigi Anda. Melepaskan tartar biasanya memerlukan kunjungan ke dokter gigi Anda, namun Anda dapat menghapusnya sendiri di rumah dengan menggunakan pengobatan alami.


Berikut adalah beberapa hal untuk membantu Anda menjaga senyuman indah Anda :

Bubuk soda kue

Ini adalah alat yang paling terkenal dan sering digunakan untuk menghilangkan plak. Cukup tuangkan sedikit baking soda ke dalam wadah kecil, basahi sikat gigi Anda, masukkan baking soda ke dalamnya dan sikat. Anda bisa mencampur sedikit garam ke dalam baking powder untuk lebih banyak daya pembersihan. Ini menghilangkan tartar secara efektif untuk sen.
Anda bahkan bisa membuat obat kumur sendiri: Anda akan memerlukan satu setengah cangkir baking soda, satu gelas air, 10 tetes minyak lemon esensial, 4 sendok teh gliserin sayuran, dan 1 sendok teh gel lidah buaya. Campur semua bahan dan simpan dalam botol, gunakan sekali atau dua kali sehari.

Update: Meskipun dalam resep ini kami menggunakan gliserin sayuran dan hampir semua pasta gigi komersial menggunakan gliserin, banyak dokter gigi alami mengatakan bahwa film gliserin ini pada gigi dapat mencegah gigi tidak dapat dikernihkan dan oleh karena itu, ini akan memperlemah gigi Anda.

Stroberi dan Tomat

Stroberi dan tomat memiliki jumlah vitamin C yang baik yang sangat baik untuk kesehatan mulut. Gosokkan buah ini langsung ke gigi Anda dan diamkan selama 5 menit, ini akan melunakkan pembentukan tartar. Kemudian bilas mulut Anda dengan baking soda yang dicampur dengan air hangat untuk menghilangkan plak, biarkan Anda membersihkan kulit putih mutiara. Anda juga bisa menggunakan makanan kaya vitamin C lainnya seperti paprika, buah beri, lemon, pepaya, jeruk, dan kapur dengan cara yang sama.

Pewarna makanan

Menggunakan pewarna makanan adalah cara yang bagus untuk melihat plak pada gigi Anda. Pertama, oleskan sedikit petroleum jelly ke bibir Anda untuk mencegah pewarnaan, minumlah beberapa tetes pewarna makanan dalam satu sendok teh air dan desapkan di sekitar mulut Anda. Keluarkan dan bilas dengan air jernih. Carilah daerah berwarna dan lepaskan dengan sikat gigi Anda. Saat melakukan menyikat gigi secara reguler, perhatikan secara khusus area mulut Anda.

Keju

Mengonsumsi satu ons keju umur, seperti Swiss atau Cheddar, sebelum makan membantu menetralkan asam yang mempengaruhi produksi plak. Lebih banyak, keju wangi bekerja paling baik. Mothernature.com menjelaskan bahwa komponen dalam keju umur berperan sebagai zat penyangga. Student Care Center di University of Chicago menyarankan untuk memakan kacang mentah dengan efek yang sama, menetralkan asam di mulut dan gigi yang melakukan mineralisasi ulang.

Selain pengobatan ini ada beberapa hal lain yang dapat Anda terapkan ke dalam rejimen kesehatan mulut Anda :
  1. Menyikat gigi secara teratur dengan sikat lembut menggunakan goresan vertikal. Konsentrasilah pada ruang dimana gigi dan gusi bertemu.
  2. Floss secara teratur untuk menghilangkan partikel makanan dan bakteri di antara gigi Anda.
  3. Makan makanan pedas juga akan membantu menjaga mulut Anda tetap bersih. Saat Anda makan makanan pedas itu merangsang kelenjar liur Anda, sehingga air liur membersihkan mulut Anda secara alami.
  4. Gosokkan kulit jeruk ke gigi sebelum tidur dan jangan berkumur. Ini akan membantu gigi anda melawan bakteri.
  5. Berhenti merokok, produk tembakau mengandung tar yang melekat pada gigi yang menghasilkan penumpukan plak.