Showing posts with label Menjelang Persalinan. Show all posts
Showing posts with label Menjelang Persalinan. Show all posts

Monday, December 6, 2010

Teknik Relaksasi Menjelang Persalinan

Begitu Anda mengenali ketegangan pada otot Teknik Relaksasi Menjelang PersalinanBegitu Anda mengenali ketegangan pada otot, tahap selanjutnya adalah menguasai seni melepas ketegangan. Dengan memusatkan perhatian pada berbagai bagian tubuh Anda dan dengan melepaskan ketegangan pada setiap bagian tubuh, Anda akan mencapai keadaan relaksasi yang mendalam baik pikiran maupun tubuh. Untuk ini diperlukan konsentrasi dan usaha. Waktu Anda mulai relaksasi pasif, mintalah pasangan Anda membacakan latihan berikut ini dengan suara tenang dan rileks. Ia sebaiknya membaca dengan lambat, memberi Anda waktu untuk memusatkan diri dan melepas ketegangan dari setiap bagian tubuh. Jika Anda tidak mempunyai pasangan, ada banyak audio tape relaksasi untuk wanita hamil. Musik yang menyenangkan dan rileks juga membantu. Begitu Anda sudah mempunyai beberapa pilihan musik yang menarik, gunakan musik yang sama setiap kali Anda berlatih dan kemudian gunakan selama persalinan untuk menciptakan lingkungan yang akrab dan santai. (Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)


Relaksasi Pasif


Cari posisi berbaring yang nyaman baik itu berbaring menyamping atau semi-duduk, dengan kepala dan seluruh anggota gerak didukung oleh lantai atau tempat tidur dan bantal. Sediakan cukup waktu untuk mencari posisi yang nyaman, sehingga Anda tidak perlu menggunakan otot-otot Anda untuk menahan diri pada posisi tersebut. Tergantung pada posisi yang anda pilih, Anda mungkin ingin meletakan bantal di bawah salah satu atau kedua lutut, dibawah kepala, atau dibawah perut untuk membuat Anda nyaman dan rileks.


1.  Tarik napas panjang atau menguap.


2.  Sekarang pusatkan kearah bawah ibu jari kaki dan kaki. Kendurkan. Rasakan betapa hangat dan rileks rasanya.


3.  Bayangkan pergelangan kaki Anda kendur dan lemas. Pergelangan kaki Anda sangat rileks dan nyaman.


4.  Sekarang giliran betis. Biarkan oto-otot betis rileks- kendur dan lunak. Rasakan enaknya.


5.  Sekarang pusatkan pada lutut. Lutut tertopang dan rileks- tidak menahan tungkai kaki Anda pada posisi apapun. Lutut Anda terasa sangat nyaman dan kendur.


6.  Bayangkan paha. Biarkan otot-otot paha yang kuat dan besar mengendur. Otot terasa lunak dan berat, dan paha Anda tertopang secara menyeluruh. Rasakan enaknya.


7. Sekarang bokong dan perineum. Secara khusus daerah-daerah ini harus rileks selama persalinan dan pelahiran. Kendurkan. Bayangkan rasanya yang lunak dan nyaman. Saat tiba waktunya, bayi Anda akan berjalan melalui saluran lahir, dan jaringan perineum akan membuka memberi jalan bagi bayi agar meluncur keluar. Biarkan diri Anda rileks, memberi kesempatan bagi perineum untuk rileks dan membuka bagi jalan si bayi.


8.  Dan sekarang punggung bagian bawah. Bayangkan bahwa seseorang yang mempunyai tangan yang kuat dan hangat sedang menggosok punggung Anda. Rasanya sangat nyaman. Otot-otot punggung bawah rileks karena sentuhan tersebut dan punggung bagian bawah Anda terasa nyaman. Rasakan kehangatannya. Rasakan hilangnya ketegangan.


9.  Dan sekarang biarkan pikiran Anda pindah keperut. Kendurkan otot perut. Biarkan perut Anda naik dan turun sewaktu Anda menarik napas dan mengeluarkan napas. Perut Anda terasa bebas.Pusatkan pada bagian perut bergerak sewaktu Anda bernapas. Bayi Anda mengambang atau berenang didalam air dirahim Anda-sewatu tempat yang aman dan menarik, tempat Anda memenuhi      kebutuhan bayi akan makanan, oksigen, kehangatan, pergerakan, dan rangsangan. Bayi mendengar denyut jantung Anda,suara Anda, suara pasangan Anda, dan semua suara yang menarik dari luar. sungguh perawatan yang sangat baik yang Anda berikan pada sibayi? Anda adalah ibu yang mengagumkan?


10. Dan sekarang dada. Dada Anda terasa bebas. Sewaktu Anda menarik napas, membawa udara kedalam paru-paru dada mengembang dengan mudah, membuat tempat untuk udara. Sewatu Anda mengeluarkan napas, dada rileks untuk membantu mengalirkan udara keluar. Bernapaslah dengan nyaman dan perlahan, biarkan udara mengalir kedalam dan keluar, hampir seperti pernapasan waktu Anda tidur. Pernapasan yang sederhana ini membantu Anda lebih rileks. Relaksasi membantu Anda bernapas lebih mudah dan perlahan. Sangat nyaman. Sekarang cobalah menarik napas melalui hidung dan keluarkan mmelalui mulut- perlahan dan nyaman, biarkan udara mengalir kedalam dan keluar. Pada puncak siklus kedalam dan keluar, Anda akan melihat hanya sedikit ketegangan pada dada Anda, yang hilang sewaktu Anda mengeluarkan napas. Simak sewaktu Anda mengeluarkan napas. Bunyinya kedengaran rileks dan tenang, hampir seperti bila Anda sedang tidur. Setiap napas yang dikeluarkan adalah napas yang membuat Anda rileks. Gunakan gerak mengeluarkan napas untuk mengeluarkan ketegangan.Ini sangat mirip dengan pernapasan lambat yang akan Anda gunakan selama persalinan. Rasanya nyaman.


11. Dan sekarang bahu. Bayangkan bahu dan punggung bagian atas Anda sedang dipijat. Rilekskan. Lepaskan ketegangan. Rasakan kehangatannya. Rasakan hilangnya ketegangan.


12. Pusatkan pada lengan. Sewaktu mengeluarkan napas, biarkan lengan terletak lemas disamping tubuh anda- dari bahu sampai kelengan bawah, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari. Kendur, dan rileks.


13. Dan sekarang bahu. sema otot pada leher umumnya lunak karena tidak berfungsi menahan kepala ditempatnya. Kepala cukup berat dan tertopang secara total sehingga leher Anda dapat rileks dan nyaman. Rasakan kenyamanannya.


14. Pusatkan pada bibir dan rahang. Keduanya lemas dan rileks. Anda tidak perlu menahan mulut Anda dalam keadaan terbuka atau tertutup.Rasanya nyaman. Tidak ada ketegangan.


15. Dan sekarang mata dan kelopak mata. Anda tidak menahan mata dalam keadaan terbuka atau tertutup. Mata bergerak sesuai dengan keinginannya. Mata tidak terfokus dan tetap dibalik kelopak mata. Kelopak mata rileks dan berat.


16. Pusatkan pada alis dan kulit kepala. Bayangkan betapa hangat dan rileksnya halis dan kulit kepala Anda. Kendurkan. Anda membentuk exspresi yang tenang dan damai diwajah Anda,mencerminkan perasaan hati yang kalem dan damai.


17. Luangkan waktu beberapa saat untuk merasakan dan menikmati perasaan tenang dan sejahtera ini. Anda dapat melakukan relaksasi. Ini kapan pun- sebelum tidur, selama istirahat sore, atau selama istirahat singkat. Ini adalah perasaan yang harus Anda alami selama persalinan. Selama persalinan, Anda tidak melulu berbaring sepanjang waktu. Anda berjalan-jalan, duduk, mandi,dan mengubah posisi. Namun, kapanpun kontraksi datang, Anda harus membiarkan diri Anda merilekskan semua otot yang tidak diperlukan untuk menahan posisi Anda dan merilekskan pikiran,untuk memberikan kepada Anda perasaan damai dan percaya diri. Ini adalah perasaan yang akan membantu Anda memusatkan diri pada pencapaian positif untuk setiap kontraksi, melewati kontraksi tersebut dan membiarkan kontraksi menuntun Anda dalam bernapas dan mendapatkan kenyamanan.


18. Sekarang waktunya untuk mengakhiri sesi rileksasi ini. Tidak perlu tergesa-gesa. Secara perlahan-lahan, buka mata Anda, regangkan, tatap daerah sekitar, dan bangunlah dengan pelan-pelan.


Perhitungan Relaksasi


Sesudah Anda menyadari adanya ketegangan tubuh dan menguasai relaksasi pasif, belajarlah tekhnik untuk melepaskan ketegangan otot secara tepat. Ini khususnya membantu saat anda ingin tidur dimalam hari, saat Anda merasa tertekan dan saat Anda mencoba rileks sesudah mengalami kontraksi selama persalinan. Selain itu, pernapasan yang terorganisir pada awal setiap kontraksi dapat digunakan untuk perhitungan relaksasi cepat.


Mempraktikan Perhitungan Relaksasi


Tarik napas melalui hidung. Sewaktu Anda mengeluarkan napas melalui mulut, lepaskan tegangan otot diseluruh tubuh. Pertama-tama gunakan lima pernapasan lambat untuk melakukan hal tersebut, dengan merilekskan daerah yang berbeda setiap tarikan napas. Kemudian cobalah merilekskan semua daerah dengan satu tarikan napas yang perlahan. Bayangkan sebagai gelombang rileksasi yang mengalir kebawah diseluruh tubuh dari kepala ke jari kaki.


5. Kepala, leher, dan bahu.


4. Lengan, tangan, dan jari-jari.


3. Dada dan perut.


2. Punggung, bokong, dan perineum.


1. Tungkai, kaki, dan jari kaki.


Sewaktu berlatih, gunakan penarikan napas sebanyak mungkin untuk mendapatkan rileksasi tubuh secara total.


Relaksasi Sentuhan


Pada relaksasi sentuhan, Anda memberi respons terhadap sentuhan pasangan Anda dengan merilekskan atau mengendurkan otot-otot yang tegang. Selama kehamilan, relaksasi sentuhan adalah cara yang menyenangkan untuk mempraktikkan relaksasi. Selama persalinan, Anda dapat menggunakan sentuhan, usapan, atau pijatan orang yang menemani Anda sebagai isyarat nonverbal untuk relaks.


Posisi mulai : Berbaring menyamping atau duduk pada posisi yang nyaman.


Latihan : Kontraksikan serangkaian otot dan mintalah pasangan Anda menyentuh otot-otot tersebut dengan tangan secara rileks dan tegas, menyesuaikan jari-jarinya dengan bentuk bagian tubuh Anda yang tegang. Lepaskan ketegangan otot dan rileks sesuai dengan arah sentuhan pasangan Anda. Bayangkan tegangan tersebut mengalir keluar dari tubuh Anda.


Pasangan Anda dapat menggunakan beberapa jenis sentuhan berikut ini. Cari jenis sentuhan yang Anda sukai, tetapi peraktikan semua metode tersebut, karena selera Anda mungkin berubah selama persalinan.


Sentuhan diam. Pasangan menahan tangannya dengan kuat ditempat sampai ia merasakan bahwa Anda telah rileks.


Tekanan kuat. Pasangan Anda memberi tekanan dengan ujung jari atau seluruh telapak tangannya atau daerah yang tegang . Pasangan Anda secara berangsur-angsur melepas tekanan tersebut. Anda memberi respons dengan melepaskan ketegangan pada otot sewaktu Anda merasa bahwa pasangan Anda melepaskan tekanan secara berangsur-angsur.


Mengusap. Pasangan Anda mengusap dengan ringan atau kuat daerah yang tegang. Saat mengusap lengan atau kaki Anda tangannya bergerak menjauh dari pusat tubuh Anda.


Memijat. Pasangan Anda menggosok atau menekan dengan kuat otot-otot yang tegang ini umum digunakan untuk daerah punggung dan leher, meskipun otot manapun juga dapat dipijat dengan cara seperti ini. (Baca juga: Tanda-tanda Melahirkan)


Sunday, November 21, 2010

Memilih Tempat Bersalin

Setelah mengandung selama sembilan bulan Memilih Tempat BersalinSetelah mengandung selama sembilan bulan, kini saatnya untuk melahirkan. Melahirkan merupakan suatu peristiwa penting dan besar bagi sebuah keluarga. Guna kelancaran proses persalinan, salah satunya diperlukan kenyamanan bagi si ibu itu sendiri. Kenyamanan yang dimaksud tentunya bersifat moril seperti adanya dukungan suami atau keluarga lainnya, ketenangan pikiran dan hal lainnya. Selain itu kenyamanan yang bersifat fisik, diantaranya seperti ketersedian finansial, kesehatan ibu dan janin, dan juga kenyamanan tempat Bersalin, ya kenyamanan tempat Bersalin.


Untuk memilih tempat Bersalin yang dianggap nyaman tentunya diperlukan berbagai pertimbangan. Dan pertimbangan tersebut tergantung anda dan pasangan. Begitu banyak pilihan sebagai tempat untuk melahirkan. Namun, Anda tidak harus memilih rumah sakit besar yang berfasilitas lengkap untuk tempat bersalin Anda, apalagi jika selama kehamilan dokter tidak menemukan masalah atau faktor resiko tertentu. (Artikel terkait: Tanda mau melahirkan)


Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda pertimbangkan dalam memilih tempat bersalin;


Anggaran Melahirkan


Bila dana rumah sakit, anda tanggung sendiri, sebaiknya perhatikan terlebih dulu budget yang anda miliki. Pilihan tentu harus sesuai dengan kondisi keuangan anda karena setelah bayi lahir masih akan ada pengeluaran yang lain. Cermati betul, berapa perincian biaya melahirkan di sana. Komponen biaya itu meliputi:


1. Biaya melahirkan.


2. Kamar (fasilitas rawat inap).


3. Kemungkinan tindakan pembedahan (operasi Caesar).


Jarak Tempat Bersalin


Usahakan agar jarak tempat melahirkan dengan tempat tinggal tidak terlalu jauh. Jika dokter menyatakan calon ibu dan janinnya dalam kondisi yang sangat baik dan sehat, maka boleh-boleh saja bersalin di klinik kecil dekat rumah. Hal ini agar ibu yang akan melahirkan segera mendapat penanganan secara cepat. Perhitungkan juga perkiraan lama perjalanan di saat jam sibuk, ini untuk mengantisipasi, kalau-kalau tanda-tanda melahirkan sudah mulai terasa atau bayi mendesak ingin lahir di luar perkiraan waktu.


Fasilitas Tempat Bersalin


Pilihlah klinik atau rumah bersalin yang memiliki fasilitas rujukan ke rumah sakit yang lebih besar dan juga memiliki mobil ambulans. Gunanya agar jika Anda mengalami kondisi darurat dapat segera dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit rujukan. Selain itu perhatikan pula mengenai tenaga ahli yang ada, terutama ketersedian dokter jika terjadi keadaan darurat.


Sebaiknya anda memilih tempat  bersalin dengan fasilitas rooming in, yaitu fasilitas dimana bayi ditempatkan di kamar yang sama dengan Anda setelah proses persalinan selesai. Manfaatnya adalah bayi akan terjamin untuk mendapatkan ASI, bayi dapat menyusu kapan pun ia mau, memudahkan ibu mengenali ritme bayi dan menunjang keberhasilan ASI Eksklusif.


Kebersihan dan Suasana Tempat Bersalin


Perhatikan tingkat Kebersihan secara keseluruhan. Perhatikan juga suasana lingkungan dengan memperhatikan jumlah dan keadaan kamar yang tersedia. Apakah suasananya terasa padat, hiruk-pikuk dan berisik, ataukah terasa tenang, nyaman dan bersuasana rumah. Ibu yang baru saja melahirkan, umumnya perlu waktu untuk istirahat di samping penyesuaian dengan kondisi barunya.


Melahirkan Dengan Kondisi Beresiko


Rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap, seperti unit perlengkapan intensip/ICU (intensive care unit) dan unit perawatan neonatus/bayi baru lahir intensif/ / NICU (neonatus intensive care unit), disarankan dipilih ibu hamil yang beresiko tinggi, seperti menderita preeklamsia, penyakit jantung bawaan, bayi dengan kemungkinan lahir prematur, janin letak sungsang atau melintang, persalinan dengan bayi besar atau kemungkinan terjadi kemacetan selama proses persalinannya, dan letak ari-ari (plasenta) yang menutupi jalan lahir sehingga membahayakan ibu maupun janin.


Saturday, November 13, 2010

Perubahan Tubuh Menjelang Persalinan

Selama kehamilan tubuh akan mengalami berbagai perubahan Perubahan Tubuh Menjelang PersalinanSelama kehamilan tubuh akan mengalami berbagai perubahan, menyesuaikan kondisi badan anda yang ‘mendua’. Perubahan tubuh tersebut mulai dari perubahan kulit, rambut, hingga payudara dan berbagai perubahan tubuh lainnya. Begitu juga ketika anda menjelang persalinan. Secara alami, beberapa minggu menjelang persalinan, tubuh Anda juga akan mengalami perubahan-perubahan untuk mempersiapkan kelahiran bayi Anda. Perubahan yang sering terjadi, antara lain: (Artikel menarik lainnya: Tanda-Tanda Melahirkan )

Kontraksi Braxton Hicks


Disebut juga kontraksi atau mulas palsu. Hal ini terjadi pada akhir trimester kedua (bulan ke-6) sebagai mekanisme latihan dari rahim. Kontraksi ini muncul tanpa nyeri persalinan, jarang dan munculnya hanya sebentar-sebentar (sekitar satu menit). Kontraksi yang terjadi biasanya memiliki jarak/interval yang teratur, namun tidak lama, tidak semakin kuat atau nyeri. Setelah itu kontraksi akan berhenti. Kontraksi yang terjadi sebelum proses persalinan akan membuat mulut rahim menjadi matang.


Jika Anda mengalami kontraksi Braxton Hicks di siang hari dan seakan-akan akan melahirkan, cobalah berjalan-jalan. Jika kontraksinya berlangsung malam hari, cobalah untuk tidur karena Anda membutuhkan banyak istirahat sebelum melahirkan. Atau jika kontraksi itu muncul namun belum cukup waktu untuk melahirkan, maka berbaringlah di sisi kiri dan minum satu liter air putih selama 30-60 menit. Cara ini akan mengurangi kontraksinya.


Turunnya janin


Semakin dekat waktu melahirkan, janin akan semakin turun ke rongga panggul (pelvis). Biasanya Anda dapat merasakan turunnya janin tersebut, karena lebih berat, terasa menekan, dan tidak nyaman di rongga panggul. Selain itu, Anda akan lebih sering buang air kecil. Setelah janin turun, rongga perut dan paru-paru Anda punya lebih banyak ruang, sehingga Anda merasa lebih lega.


Ketika janin turun, dokter/bidan tahu karena ketinggian puncak rahim (fundus) Anda akan berkurang. Ketinggian fundus ini diukur dari puncak tulang panggul sampai puncak rahim. Menurunnya tinggi fundus ini dimulai pada kehamilan 20 minggu. Jika ini terjadi, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengukur kembali rongga panggul Anda, apakah bisa dilalui janin atau tidak.


Pemendekan mulut rahim (effacement)


Dalam keadaan normal, mulut rahim akan menutup untuk menjaga supaya kehamilan tetap terjaga dan janin tetap berda di dalam rahim. Mulut rahim berbentuk seperti tabung yang terbuat dari bahan tebal dan fibrosa (disebut kolagen) sepanjang 3cm, yang pada saat persalinan akan memendek, menipis, dan membuka. Pemendekan mulut rahim ini disebut ‘effacement’. Rata-rata panjang mulut rahim normal adalah tiga cm.


Ketika dokter mengatakan “50% effaced” berarti mulut rahim Anda telah mengalami pemendekan 50%, atau menjadi satu cm dan menjadi lebih tipis dari biasanya. Saat melahirkan, mulut rahim Anda menjadi setipis kertas, dan di katakan “100% effaced”.


Pembukaan (dilatasi)


Selain memendek, mulut rahim juga mulai terbuka (dilatasi). Sama halnya dengan penipisan, dilatasi mulut rahim kadang berlangsung sebelum tiba waktunya melahirkan. Pembukaan dan penipisan mulut rahim ini bisa diketahui dengan  pemeriksaan, namun kapan saat pasti Anda melahirkan tidak dapat diketahui, karena kemajuan persalinan juga ditentukan oleh kontraksi rahim. Kenyataannya,jika tidak disertai rasa mulas, Anda dapat berjalan-jalan selama dua minggu dengan mulut rahim yang membuka 2-3 cm.


Tanda-tanda lain:


Seminggu menjelang persalinan, ada beberapa tanda lain yang muncul. Tanda-tanda itu meliputi kontraksi Braxton Hicks yang semakin nyeri, janin semakin turun ke rongga panggul, nyeri pinggang semakin berat, semakin sering buang air kecil, nyeri pada vagina, dan nyeri punggung. tepat ketika persalinan dimulai, tubuh mengeluarkan sewatu hormon yang disebut prostaglandin yang menyebabkan rahim berkontraksi. Pada saat bersamaan namun jarang terjadi,kadang usus besar juga.


Thursday, November 11, 2010

Mendeteksi Pecah Ketuban Sebelum Persalinan

 janin dilindungi oleh selaput ketuban yang berisi cairan amnion Mendeteksi Pecah Ketuban Sebelum PersalinanSebagaimana kita ketahui, janin dilindungi oleh selaput ketuban yang berisi cairan amnion. Selama fase aktif, selaput itu akan pecah akibat adanya kontraksi. Akibatnya cairan amnion akan keluar, mengalir atau memancar. Tidak mungkin memperkirakan kapan selaput ketuban pecah. Selaput akan pecah ketika fase aktif saat kontraksi begitu kuat; sekitar 10% ketuban pecah sebelum fase aktif. Sangat jarang terjadi bayi lahir dalam keadaan selaput ketuban yang masih utuh. (Artikel terkait: tanda tanda akan melahirkan)


Kadangkala, saat proses persalinan berlangsung dokter melakukan pemecahan selaput dengan sengaja untuk mengetahui kesejahteraan janin dengan melihat warna air ketuban atau merangsang kontraksi yang dirasa kurang. Prosedur ini tidak sakit. Dokter atau bidan akan menggunakan alat panjang dengan ujung yang runcing. Selaput dipecahkan melalui liang vagina.


Keluar air dari kemaluan kemungkinan menandakan selaput ketuban telah pecah. Cairan ini nengalir melalui vagina dan tidak bisa ditahan. Perhatikan dan bedakan dengan air kencing (urine). Untuk membedakannya dapat diketahui dari bentuk dan warnanya. Biasanya urine berwarna kekuning-kuningan dan bening, sedangkan air ketuban agak keruh dan bercampur dengan lanugo, (rambut halus janin) dan mengandung vernik kaseosa (lemak pada kulit janin). Air ketuban juga dibedakan dengan urine dari baunya, urine berbau pesing, sedangkan ketuban tidak pesing.


Ketuban pecah bisa terjadi pada fase persalinan telah dimulai (telah ada kontraksi yang teratur dan pembukaan mulut rahim), namun bisa juga terjadi sebelum fase persalinan dimulai, yang disebut dengan ketuban pecah dini. Setelah ketuban pecah, maka terjadi hubungan antara janin dan dunia luar sehingga ada resiko terjadi infeksi. Apabila kehamilan telah cukup bulan maka persalinan harus segera dimulai, namun apabila kehamilan belum cukup bulan maka dokter akan memberikan anti biotik untuk mencegah infeksi dan menyuntikan obat untuk merangsang pematang paru janin. Tindakan persalinan akan dipelihara dahulu (konservatip) atau langsung dilakukan induksi persalinan akan disesuaikan dengan usia kehamilan, keadaan ibu dan janin.


Ketuban pecah merupakan keadaan darurat ketika anda harus segera datang ke dokter, karena penundaan akan mengakibatkan terjadinya infeksi, air ketuban habis, atau keluarnya tali pusat (prolaps tali pusat) yang kesemuanya akan mengakibatkan meningkatnya angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi.


Tips:


. Jika air ketuban sudah keluar, perhatikan warna dan baunya. Segera ke dokter terdekat pada keadaan dan jam berapa pun ketuban pecah.


. Jika ketuban sudah pecah, usahakan selama dalam perjalanan ibu dalam kondisi berbaring. Dengan demikian air ketuban tidak mengalir terlalu banyak (air ketuban habis).


Menghilangkan Rasa Takut Menjelang Melahirkan

menghilangkan rasa takut saat persalinan Menghilangkan Rasa Takut Menjelang MelahirkanPerjalanan kehamilan selama 9 bulan sungguh menguras banyak pikiran, tenaga dan materi. Sebuah perjuangan yang tidak mudah untuk melewati hari-hari kehamilan tersebut. Kini setelah 9 bulan, saatnya untuk melahirkan, rasa lelah dan penantian lama sebentar lagi segera berakhir. Banyak ibu yang tidak sabar ingin segera melahirkan dan menimang bayi mereka. Namun, sebagian ibu merasa sangat khawatir dan takut saat membayangkan betapa sakitnya melahirkan anak. Ketakutan itu kadang datang dari diri sendiri maupun cerita menyeramkan dari orang lain. Ketakutan yang sering muncul pada ibu-ibu menjelang persalinan seperti Takut tak mampu bertahan dan meninggal,Takut Nyeri, Takut disalahkan dan hal lainnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut berikut penangkal rasa ketakutan tersebut.


Takut tak mampu bertahan dan meninggal


Jika Anda ketakutan menjelang persalinan, pikirkanlah hal berikut, Pertama, tubuh wanita dibuat sempurna oleh Tuhan untuk melahirkan. Kedua, ketika terjadi komplikasi, dokter dapat menggunakan alat-alat medis modern untuk mencegahnya.


Takut Nyeri


Secara alami, nyeri adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman saat melahirkan.Setiap orang merasakan dan merespon nyeri secara berbeda, sehingga mustahil untuk memperkirakan nyeri yang nantinya akan Anda alami. Semuanya tergantung pada seberapa cepat kemajuan persalinan Anda, respon Anda terhadap nyeri, dan kemampuan anda menahan nyeri. Jika Anda tidak ingin merasakan nyeri saat melahirkan, bicarakanlah dengan dokter. Setelah berkomunikasi dengan dokter mengenai keuntungan dan kerugiannya, maka pemberian obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri dapat dipertimbangkan. Penting diingat bahwa nyeri yang terjadi akibat kontraksi rahim saat melahirkan adalah suatu proses alamiah. Percayalah bahwa tubuh Anda mampu menahan rasa nyeri itu.


Takut disalahkan


Ketika melahirkan Anda akan melakukan sesuatu yang luar biasa. Tidak ada yang akan menyalahkan apa yang Anda lakukan, apalagi berkaitan dengan fungsi tubuh. Misalnya kalau Anda muntah, bab, berteriak atau panik, maka dokter maupun perawat tidak akan memarahi Anda dan tetap akan menolong Anda.


Selain itu, guna lebih menghilangkan rasa takut menjelang persalinan, berikut tips lainnya:


Percaya diri


Persalinan pertama memang menakutkan. Namun, Anda harus melewati proses itu. Jadi sebaiknya sebelum saatnya tiba, persiapkan diri untuk menghadapi proses tersebut. Anda bisa mencari informasi di buku atau internet tentang persiapan persalinan yang pertama ini.


Kemukakan rasa takut pada orang lain


Terkadang Anda tak mau orang lain tahu kelemahan atau ketakutan Anda, sehingga Anda menutupinya dan mengalihkan pada hal lain seperti belanja keperluan bayi atau bekerja. Disarankan agar tidak memendam ketakutan. Kemukakan hal tersebut pada pasangan atau teman-teman yang pernah mengalaminya. Mereka akan memberi masukan atau petunjuk apa yang seharusnya dilakukan, sehingga Anda siap jika saatnya tiba.


Pahami proses persalinan


Jika Anda tahu proses persalinan yang akan dilalui, maka kondisi mental Anda juga akan siap menjelang persalinan. Dengan membaca buku tentang persalinan atau konsultasi, Anda setidaknya tahu dan mengerti proses yang terjadi dan langkah yan dilakukan oleh paramedis saat membantu Anda melahirkan. Jika belum mengetahui mengenai proses persalinan, berikut artikel mengenai hal tersebut: Proses Persalinan


Ikut kelas antenatal


Selain mencari informasi, ikutilah kelas untuk ibu hamil. Disana Anda dilatih tentang cara bernapas dan cara menenangkan diri ketika proses persalinan. Jika Anda merasa takut dengan rasa sakit yang nantinya akan Anda alami, sampaikan hal itu pada dokter. Atas berbagai pertimbangan dan informasi yang baik, dokter akan mempertimbangkan untuk memberikan obat penghilang rasa nyeri.


Ikut kelas senam hamil


Senam hamil bermanfaat untuk memberi kekuatan dan kelenturan tubuh serta melatih pernapasan. Selain itu, dapat memperbaiki tubuh dan pikiran, melancarkan peredaran darah, membuat jadi lebih relaks dan fleksibel. Dengan demikian, selain betuk tubuh menjadi lebih baik, badan juga menjadi lebih bugar. Yang lebih penting lagi, senam hamil diharapkan dapat membuat proses persalinan menjadi lebih lancar. Di situs kami terdapat beberapa contoh video senam hamil yang mungkin berguna bagi anda, namun sebelum mencobanya sebaiknya konsultasikan dulu mengenai kehamilan anda. klik video kehamilan


Bayangkan bayi mungil Anda


Proses persalinan merupakan perjuangan seorang ibu antara hidup dan mati. Berjam-jam bahkan belasan jam ibu merasakan sakit. Proses itu memang harus dilalui. Yang penting adalah bayi lahir dengan selamat dan sehat. Nah, bayangkan wajah mungilnya jika ia sudah keluar nanti. Jika bayi Anda bisa bicara, pasti ia akan mengucapkan terima kasih karena Anda melahirkannya dengan penuh kesabaran.