Foto : Ketua DPC GMNI Kendari Rizal Papalia |
Kendari Sultra,Sangfajarnews.com - Merebaknya isu terkait didatangankannya 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh Kementeri Tenaga dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemenaker RI) menuai kontra dikalangan masyarakat.
Pasalnya, marak di Media online memberitakan bahwa Kemenaker Republik Indonesia telah menerbitkan Surat Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (SRPTKA) yang diduga diajukan oleh PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stanlees Steel (OSS).
Dengan adanya kedatangannya TKA tersebut, DPC GMNI Kendari melalui ketuanya Rizal Papalia menolak dengan tegas kedatangan TKA tersebut.
Menurutnya penolakan DPC GMNI Kendari terhadap kedatangan TKA tersebut dikarenakan adanya Pandemi Covid 19 yang sampai saat ini masih terus mewabah di Indonesia terutama di Sultra yang bertambah menjadi 56 kasus Positif Covid-19, Apalagi negara China adalah tempat pertama kali wabah Covid itu muncul.
"Kami menolak dengan tegas TKA tersebut dan kami sebagai masyarakat Sultra sangat menyesalkan kebijakan Kemenaker tersebut, pasalnya Sultra belum aman dari Covid yang justru kian bertambah menjadi 56 kasus positif yang terpapar Covid, ditambah lagi China adalah tempat pertama kalinya Covid mewabah," ucap Rizal, Sabtu (2/5/2020).
Rizal menambahkan bahwa DPC GMNI Kendari kecewa terhadap Pemerintah Pusat yang terkesan main-main dalam menghadapi Covid-19 yang semakin mewabah di Indonesia. Disatu sisi kebijakan Pemerintah Pusat mengharuskan seseorang harus berdiam diri dirumah, disisi lain Pemerintah Pusat mala mendatangkan orang dari luar negeri.
"Kami sangat kecewa dengan Pemerintah Pusat yang terkesan tidak serius dalam menangani pencegahan penyebaran Covid guna melindungi warganya negaranya dari ancaman kematian, kebijakan Pemerintah ini saling berlawanan, ada yang menyerukan untuk diam dirumah serta melarang orang untuk berpergian dan ada yang justru mendatangkan orang dari luar Indonesia, ini lucu," tuturnya.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa DPC GMNI Kendari mengapresiasi langkah Gubernur Sultra dan DPRD Sultra yang menyatakan dengan tegas menolak TKA asal China tersebut masuk di Sultra.
Langkah yang diambil Pemerintah Sultra ditambahkannya adalah langkah yang sudah tepat dan ia bersama DPC GMNI Kendari akan mendukung langkah Pemerintah Sultra yang menolak tegas kedatangan TKA guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sultra.
"Kami sangat mengapresiasi langkah Gubernur Sultra dan DPRD Sultra yang menyatakan dengan tegas menolak kedatangan 500 TKA asal China dan itu adalah langkah yang tepat untuk menyelamatkan masyarakat Sultra dari wabah Covid-19," tegas Rizal.
Rizal juga mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk bersama DPC GMNI Kendari, Pemerintah Provinsi Sultra, dan seluruh elemen di Sultra yang telah menyatakan menolak TKA untuk berbarengan menyatakan menolak dengan tegas kedatangannya TKA tersebut.
"Kami berharap agar seluruh masyarakat Sultra bersama kami untuk menyatakan menolak kedatangan 500 TKA agar kami dan masyarakat Sultra tidak perlu resah dengan adanya penyebaran Covid-19 yang datang dari luar Indonesia untuk masuk ke Sultra," tutupnya.